Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Di Antara Akhlak Rasulullah Saw

Allah swt berfirman:


( وَإِنّكَ لَعَلَىَ خُلُقٍ عَظِيمٍ )) [ القلم 4 ]


Artinya: Dan sesungguhnya engkau sungguh berakhlak yang agung .



Tidak manusia yang dapat menandingi Rasulullah saw dalam ibadahnya, akhlak, dan prilaku yang mulia. Kawan maupun lawan tetap senang kepada Nabi saw dibandingkan dengan orang lain. bila kafir Quraisy membenci Nabi saw bukanlah karena pribadinya, namun
keyakinan dan ketauhidan yang diusung Nabi dan menurut mereka akan menggerogoti agama nenek moyang yang dianut selama ini. Hal itu dibuktikan bahwa Quraiys menggelarnya dengan al-amin (sosok yang dipercaya).

Keamanahan Rasulullah saw termasuk kepada lawan sekalipun tetap dijalankannya. Ketika baginda saw hendak hijrah ke Madinah, beliau amanah kepada Ali ibn Abi Thalib untuk mengembalikan harta benda yang dititipkan Kafir Quraisy kepada beliau untuk dikembalikan kepada yang bersangkutan. Musuh dan lawan tidak menghalangi Rasul saw untuk menjalankan amanah (kepercayaan).



Keagungan akhlak Rasul saw dipuji Allah swt, namun Rasul hampir tidak pernah sepi berdoa kepada Allah:

اللهم إني أعوذ بك من الشقاق والنفاق وسوء الأخلاق" - رواه أبو داود والنسائي

Ya Allah, seungguhnya aku berlindung kepada mu dari perpecahaan, kemunafikan dan akhlak yang terpuji (HR. Abu Daud dan al-Nasa’i)
 


Doa Rasul di atas mengandung makna bahwa tiga penyakit yang perlu dihindari dari setiap pribadi umat, pertama, perpecahan. Kesuksesan dalam kehidupan tidak akan terjadi bila perpecahan sesama. Hal tersebut karena manusia tidak dapat hidup tanpa bantuan orang lain. kedua, kemunafikan. Munafik merupakan sifat yang tidak konsisten antara keyakinan dalam hatinya dengan prilakuk yang dinampakkannya. Hal tersebut menyebabkan ketidaktenangan jiwa. Ketiga, akhlak yang buruk. Prinsip utama yang mendorong masuk surge adalah takwa kepada Allah dan akhlak yang mulia. Tanpa akhlak maka langkah ke surga akan terhalang.

"
كان صلى الله عليه وسلم يقول اللهم كما أحسنت خلقي فأحسن خلقي" - رواه أحمد ورواته ثقات

Nabi saw berdoa: Ya Allah, sebagaimana engkau perindah ciptaanku, maka perindahkanlah akhlakku.



Di antara akhlak Nabi saw adalah dalam kehidupan berkeluarga:
( خيركم خيركم لأهله وأنا خيركم لأهلي )) سنن الترمذي

Sebaik-baik kamu adalah kamu yang terbaik bagi keluarganya dan saya orang yang terbaik bagi keluargaku.
Kebaikan akhlak seseorang dinilai pertama kali dengan kemampuan berinteraksi dengan cara yang baik sesame keluarganya. Rasulullah saw memberikan contoh terbaik bagi umatnya dalam hal berinteraksi dengan keluarganya.

عن الأسود قال :سألت عائشة ما كان النبي صلى الله عليه وسلم يصنع في بيته؟ قال : كان يكون في مهنة أهله، فإذا حضرت الصلاة يتوضأ ويخرج إلى الصلاة) رواه مسلم والترمذي

Dari Aswad, ia berkata: saya bertanya kepada ‘Aisyah tentang apa yang diperbuat Nabi saw di rumahnya? Ia menjawab: beliau melakukan perkerjaan keluarganya, apabila tiba waktu shalat, beliau berwudhu’ dan keluarga untuk shalat (HR. Muslim dan Turmidzi)



ikhwanmauluddin
ikhwanmauluddin with word and action

Posting Komentar untuk "Di Antara Akhlak Rasulullah Saw"